TRIBUNPEKANBARU.COM, PEKANBARU - Kebrutalan geng motor saat ini
semakin menggila di Pekanbaru. Dalam beraksi mereka membawa senjata
tajam berupa samurai dan kayu broti yang diacung-acungkan saat
mengendarai motor dijalan raya. Tidak tanggung-tanggung dalam aksinya,
Minggu (30/9) sebanyak 5 korban telah dianiaya dan motornya dirampas
dilokasi yang berbeda.
Kuat dugaan aksi geng motor ini berawal
adanya perselisihan atau rebutan wilayah antara geng motor berada di
Kota Bertuah ini. Dalam melakukan aksinya geng motor kucing-kucingan
dengan petugas, dan mereka melakukannya setelah petugas melakukan
patroli ataupun razia.
Seperti yang terjadi sekitar pukul 03.00
di depan Purna MTQ Jalan Jenderal Sudirman. Dini hari itu dua remaja
dihajar oleh segerombolan geng motor dengan samurai yakni Ivan (21)
warga Jalan Suka Karya, Kualu dan Febriandi (20) warga Jalan Suka Karya,
Kualu saat melintas di Jalan Jenderal Sudirman. Akibatnya kedua korban
menderita luka serius pada bagian kepala dan jarinya putus.
Menurut
penuturan Ivan kepada wartawan di Rumah Sakit Bhayangkara, dini hari
itu ia sama temannya Febriandi dengan motor Honda Beat melintas di Jalan
Jenderal Sudirman mau pulang ke rumah. "Tiba-tiba datang ratusan
kelompok bermotor memberhentikan kami," ujar Ivan sambil menahan sakit
karena kepalanya mengalami luka bacok dan masih diperban.
Lalu
tambahnya, mereka ditanya oleh satu orang.'Kalian anak kualu ya,'.
Ditanya itu Ivan langsung mengiyakan. ''Setelah kami jawab, kami
langsung dibacok, dan dikeroyok," ucapnya.
Saksi mata yang
sempat ditemui wartawan Jasman mengatakan, keributan terjadi di depan
Purna MTQ itu sekitar pukul 03.00 WIB. Mereka ada sekitar 200 an orang.
"Ketika itu saya lihat ada pengendara yang lewat dilempari pakai balok,
setelah jatuh, dibacok,'' kata Jasman.
Dijelaskannya, saat itu
ketika keluar mencari makan, ia melihat ratusan orang yang menggunakan
sepeda motor seperti mencari-cari lawan. ''Saya sempat mendengar
percakapan diantara mereka, dalam percakapannya mereka adalah dari geng
motor XTC dan mencari geng motor Astek. Jadi kalau ada yang lewat mereka
kira lawannya, dan dikejar. Bagi yang dapat langsung
dianiaya,''ungkapnya.
Menurut Jasman dini hari itu ia sama
adiknya dan nyaris jadi korban. Sebab anggota geng motor itu tidak
senang melihat Jasman menolong dan menyuruh. pergi satu korban yang
dibacok. "Mereka melempari kami dengan balok besi dan melayang di depan
kepala saya," ucapnya.
Merasa terancam Jasman langsung lari ke
Polda Riau untuk melaporkan apa yang dilihatnya. ''Saat dikejar itu kami
lari ke Polda, dan disuruh melapor ke Polresta,'' paparnya.
Informasi
yang dihimpun dilapangan, gerombolan geng motor dini hari itu
berkeliaran membabi buta karena ada permasalahan diantara geng motor
yang ada. Beberapa tempat yang diketahui menjadi lokasi terjadinya aksi
kekerasan oleh kelompok geng motor ini adalah Jalan Diponegoro depan MAN
2 Model, di depan Purna MTQ Jalan Sudirman, dan Terminal AKAP Jalan Air
Hitam.
Selain Ivan dan Febrianto dini hari itu masih ada korban
lainnya yakni Dani (20) warga Jalan Garuda Sakti. Dani dihajar oleh
kelompok geng mootor sekitar pukul 02.00 di terminal AKAP. Akibatnya
kepala Dani mengalami luka bacokan benda tajam.
Menurut teman
Dani, Boy Purba (20) kepada wartawan di RS Bhayangkara, dini hari itu ia
bersama Dani dan teman-temannya sedang melihat aksi balapan liar.
Tiba-tiba datang ratusan gerembolan bermotor membawa senjata tajam dan
kayu menyerang.
"Melihat itu kami langsung berhamburan
menyelamatkan diri," ucapnya. Tapi malang bagi Dani, ia berhasil
ditangkap lalu ditanya. "Gerombolan itu menanyakan apakah Dani anak
Kualu. Setelah dijawab ia, Dani langsung dibacok pakai Samurai," ujar
Boy.
Setelah membacok Dani, gerombolan geng motor tersebut kabur
meninggalkan Dani. Melihat gerembolan geng motor itu sudah pergi
teman-teman Dani bergegas menyelamatkan dan membawa Dani melapor ke
kantor polisi. "Dini hari itu juga Dani dilarikan ke RS Bhayangkara
untuk mendapatkan perawatan. Saat ini Dani masih dirawat," katanya.
Kejadian
serupa dini hari itu juga terjadi di depan MAN 2 Model Jalan
Diponegoro. Saat itu ratusan geng motor melintas di Jalan Diponegoro,
dan bertemu dengan anggota geng motor lainnya yang sedang duduk-duduk.
Melihat itu mereka langsung berhenti dan menyerang dengan senjata tajam.
Akibatnya dua orang mengalami luka bacok dan dilarikan ke rumah sakit.
Kapolresta
Pekanbaru Kombes Pol Adang Ginanjar saat dikonfirmasi wartawan, Minggu
(30/9) membenarkan ada laporan penganiayaan geng bermotor masuk
kepihaknya. "Laporan itu masih dalam penyelidikan kita," ujar Adang.
Adang
juga menegaskan, aksi brutal geng motor tersebut akan ditindak tegas.
Dan pihaknya akan menggelar operasi khusus untuk pemberantasan geng
motori. ''Kita akan tindak tegas, tanpa pandang bulu. Operasi ini akan
terdiri dari anggota Brimob, Shabara, Buser dan beberapa satuan
lainnya,'' ujar Perwira yang menyandang tiga bunga melati dipundaknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar